Beranda >Berita >Informasi

Menjangkau yang Terbelenggu

02/06/2025
168

Berikut adalah draf berita website berjudul "Menjangkau yang Terbelenggu":


Mahasiswa STTII Ambon bersama Lembaga Terang Dunia Jangkau Penjara Polresta Pulau Ambon dan pp. Lease serta LPKA Lewat Pelayanan Setiap Akhir Pekan

Ambon, [03 Juni 2025] — Dalam semangat kasih yang nyata dan tidak terbatas oleh tembok atau jeruji besi, mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) Ambon mengambil langkah nyata menjangkau mereka yang kerap terabaikan: para tahanan dan anak binaan. Setiap akhir pekan, tepatnya hari Sabtu dan Minggu, tim pelayanan mahasiswa STTII Ambon melayani di Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease serta di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II.A Ambon. Pelayanan ini terlaksana atas kerja sama dengan Lembaga Terang Dunia, sebuah lembaga yang konsisten bergerak dalam misi sosial dan kerohanian, khususnya di lingkungan pemasyarakatan. Para mahasiswa hadir bukan hanya untuk menyampaikan firman Tuhan, tetapi juga untuk mendengarkan, menguatkan, dan memberi harapan baru kepada mereka yang sedang menjalani proses hukum dan pembinaan. Dalam wawancara eksklusif, Pdt. Jacob Latumahina, Ketua STTII Ambon, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat pelayanan mahasiswa yang tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga belajar mencintai lewat aksi nyata.

"Kami percaya bahwa Injil Kristus adalah untuk semua orang, termasuk mereka yang hari ini sedang menjalani hukuman. Pelayanan ini adalah bagian dari misi kami: menjangkau yang terhilang dan memberikan cahaya di tempat yang paling gelap. Saya bangga mahasiswa kami memilih untuk hadir dan melayani di tempat yang mungkin banyak orang hindari," ujar Pdt. Latumahina.

Beliau juga menekankan bahwa pelayanan ini bukan sekadar program rutin, melainkan bagian dari pembentukan karakter rohani dan misi integral STTII Ambon. Sementara itu, Aska Pattinja, M.Th, selaku Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan (PK III), menilai pelayanan ini sebagai bentuk nyata kepedulian dan kesadaran sosial mahasiswa terhadap realitas kehidupan masyarakat di Ambon.

"Anak-anak muda kita butuh ruang pelayanan yang nyata. Dan ini salah satu tempat yang sangat bermakna. Di balik jeruji besi, ada jiwa-jiwa yang sedang mencari terang, sedang membutuhkan sentuhan kasih dan kebenaran. Saya sangat mendukung kegiatan ini karena ini adalah kesempatan emas untuk membagikan kabar baik kepada mereka yang mungkin dunia sudah lupakan," jelas Pattinja.

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam pelayanan ini adalah bentuk pendidikan karakter yang selaras dengan semangat pengutusan dalam Amanat Agung. Setiap akhir pekan, para mahasiswa datang dengan sukacita dan persiapan matang: memimpin ibadah, menyampaikan renungan, menyanyi, bahkan melakukan sesi diskusi rohani. Respons para penghuni tahanan dan anak binaan di LPKA pun sangat positif. Tidak sedikit yang tersentuh dan mulai membuka hati mereka terhadap nilai-nilai kekristenan dan harapan baru dalam hidup mereka. Program ini terus berjalan secara konsisten, dan pihak STTII Ambon berharap akan semakin banyak pihak yang mendukung inisiatif ini—baik dalam bentuk doa, dana, maupun kehadiran sebagai relawan. "Terkadang, kita menemukan Kristus bukan di dalam gedung gereja, tapi di dalam ruang tahanan, di dalam tatapan mata mereka yang telah kehilangan arah, tapi masih mau mendengarkan," tutur salah satu mahasiswa pelayanan yang ikut dalam kegiatan tersebut.

STTII Ambon terus menegaskan peran institusinya sebagai pelopor perubahan spiritual dan sosial di Kota Ambon. Melalui pelayanan seperti ini, mereka tidak hanya mencetak teolog yang cakap berpikir, tetapi juga pelayan yang siap diutus ke tempat yang paling membutuhkan terang Kristus.